11. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
12. Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh
13. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat kawan.
Maka jangan heran bila ada muslim yang ogah-ogahan jika diajak aktif mengurusi ummat. Alasan atau dalih yang biasa dipakai adalah:
"Wah ilmu kami belum cukup"
"Afwan, saya masih tahap belajar"
"Maaf saya khawatir mental saya belum kuat.."
"Saya masih bingung mana yang benar.."
dllllllllll.......
-Ushairam & Jirji Tudur (Geogerus Theodorus)
Dimalam hari mereka masih kafir, namun keesokan harinya mereka berjuang bersama ummat Islam dan menemui syahidnya.. Bahkan Ushairam dipastikan belum pernah melakukan shalat. Namun Nabi menginformasikan bahwa mereka masuk syurga..
Adalagi kisah Abdullah bin Ummi Maktum yang buta, beliau memohon pada Rasulullah agar bisa turut serta dalam peperangan. Rasulullah SAW memngabulkannnya dan memberikan tugas pada beliau untuk membawa panji Islam. Ketika perang berlangsung, sahabat buta nan mulia ini memeprtahankan panji Islam hingga syahid menjemputnya..
Saat ini kita hanya diminta terlibat dalam dakwah yang penuh dengan keringanan-keringanan tanpa perlu bersimbah darah. Kita hanya meneteskan keringat, belum diminta mencucurkan darah..
Ummat Islam adalah ummat yang kehidupannya dipenuhi dengan perjuangan. Sejarah membuktikan berabad-abad, bahwa pertempuran antara haq & bathil selalu berlangsung tanpa pernah istirahat. Perjuangan seakan menjadi bagian dari pola hidup muslim sejati. Berleha-leha adalah bagian hidup dari mereka yang hanya mengharapkan Islam sebagai status, kemudian beragama menurut hawa nafsunya.
Ibnu Katsir menegaskan bahwa Islam adalah Manhaj Haraki, Islam hanya dapat dipahami oleh mereka yang melakukan harokah.
Wallahu A’lam bishowab
Oleh : Qudrat SQ (setelah proses editing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar